Perjumpaan pertama kali Cindy dengan Islam tatkala bertugas di Kenya. Dia begitu kagum dengan kebiasaan umat Islam makan bersama.
Cindy Weber merasakan ada semacam jalan yang memang telah dipersiapkan baginya. Dia merasakan begitu mudah memahami Islam, hingga menuntunnya menjadi mualaf.
Wanita asal Burlington, Wisconsin, Amerika Serikat ini dibesarkan dalam tradisi keyakinan yang sebelumnya dia peluk. Dia pun menjadi penyebar keyakinan itu.
Tetapi, saat Cindy menjalankan tugas di Kenya, dia merasa begitu tertarik mempelajari Islam. Di negara itu, dia banyak berinteraksi dengan muslim hingga mengetahui bagaimana mereka menjalani aktivitas sehari-hari.
"Mereka memiliki kehidupan keluarga yang baik dan saya merasakan bahwa itulah yang sedang saya cari," kenang Cindy.
Cindy begitu senang tatkala melihat keluarga Muslim sering sekali berkumpul dan makan bersama. Satu momen yang mungkin tidak akan bisa dia temukan di Amerika.
"Sungguh kontras dengan Amerika. Setiap Hari Minggu setelah ibadah, warga AS hanya duduk di depan televisi menonton pertandingan bola sambil ditemani bir. Benar-benar terasa kosong," ungkap dia.
Hal itu membuat Cindy mulai mempelajari Islam, tanpa saudara maupun teman muslim yang bisa membimbingnya. Alhasil, dia belajar tentang Islam secara otodidak.
Setelah kembali ke AS, Cindy sama sekali tidak merasa ragu untuk memeluk Islam. Dia kemudian pergi ke sebuah Islamic Center di Chicago untuk mengutarakan niatnya mempelajari Islam.
Pengurus Islamic Center memberinya beberapa literatur tentang Islam untuk dipelajari. Saat akan pergi, salah satu pengurus memanggilnya kembali dan berkata, "Tunggu, mengapa Anda tidak memeluk Islam hari ini saja?"
Cindy menjawab, "Saya perlu membaca buku-buku ini dahulu dan kemudian memikirkan tentang itu (memeluk Islam)."
Pengurus Islamic Center itu kemudian memberi Cindy gambaran tentang seseorang yang meninggal namun belum menjadi seorang Muslim, maka dia akan masuk neraka.
Setelah berbincang-bincang sebentar, pengurus Islamic Center itu memberi sebuah alamat masjid besar di Chicago jika Cindy benar-benar 'menerima Islam'.
Setelah menerima alamat tersebut, Cindy pulang dan segera mempelajari Islam dari literatur dan buku-buku Islam yang diterimanya.
"Setelah dua minggu kemudian, saya pergi ke masjid yang ada di alamat tersebut, dan mengucapkan syahadat," ujar Cindy.
"Saya pikir, Tuhan memang ingin membimbing saya, sehingga saya tidak menemui satu masalah pun yang menghalangi saya," terang dia.
Source: Dream/onislam.net