Jika bisa memilih, tidak akan ada orang
yang ingin dilahirkan dengan kemiskinan dan
penderitaan. Namun, jika Anda dilahirkan dalam
keadaan miskin bukan berarti Anda tidak bisa
mengubah nasib menjadi orang kaya.
Salah satu contohnya adalah Chris Gardner. Pria ini
dilahirkan dari keluarga miskin dan keterbelakangan.
Gardner tumbuh dewasa di lingkungan yang kerap
terjadi pelecehan seksual, alkohol, buta huruf dan
bahkan kekerasan dalam rumah tangga.
Dilansir dari therichest, Gardner kecil harus merasakan
pedihnya hidup karena sering dipukuli ayah tirinya
hingga diusir dari rumah. Namun demikian, Gardner tidak
pernah menyerah menjalani hidup.
Lulus dari SMA, Gardner mencoba masuk jadi Angkatan
Laut. Tapi lulus dari sini kehidupannya masih belum
berubah. Gardner memenuhi kebutuhan dengan
menjual obat-obatan.
Meski masih miskin, Gardner sangat terpesona dengan
masalah pengelolaan keuangan. Tapi dia tidak punya
gelar sarjana atau koneksi yang bisa membantunya
dalam bisnis. Gardner tak pernah menyerah hingga akhirnya dia mendapatkan kesempatan masuk dalam program pelatihan perusahaan besar. Kegigihan mengubah hidupnya yang dulu seorang gelandangan. Dia banyak belajar dari perusahaan tempat dia bekerja.
Setelah pelatihan, nasib baik terus menghampiri
Gardner yang menawari dia bekerja di sebuah
perusahaan. Sambil bekerja, Gardner juga sudah mulai
mendirikan perusahaan sendiri. Kini, Gardner sukses
dengan total kekayaan bersih mencapai USD 60 juta
atau setara dengan Rp 780 miliar.